Menumbuhkan Kemandirian Melalui Bermain Game: Mengapa Anak-anak Perlu Memiliki Pengalaman Bermain Yang Mandiri

Menumbuhkan Kemandirian melalui Bermain Game: Pentingnya Memberikan Anak Kesempatan Bermain Mandiri

Bermain game tidak selalu mendapat reputasi baik. Seringkali dianggap sebagai kegiatan yang membuang-buang waktu dan bahkan berbahaya bagi perkembangan anak. Namun, kenyataannya bermain game dapat memberikan manfaat yang signifikan, terutama dalam hal menumbuhkan kemandirian.

Pengertian Kemandirian

Kemandirian adalah kemampuan individu untuk mengurus diri sendiri, membuat keputusan sendiri, dan mengambil tanggung jawab atas tindakan sendiri. Ini merupakan keterampilan penting yang perlu dikembangkan anak sejak dini. Anak-anak yang mandiri cenderung lebih percaya diri, bertanggung jawab, dan mampu menghadapi tantangan.

Peran Bermain Game dalam Menumbuhkan Kemandirian

Bermain game memberikan lingkungan yang aman dan terkendali di mana anak-anak dapat bereksperimen dengan kemandirian. Saat bermain game, anak-anak:

  • Membuat keputusan sendiri: Mereka harus memilih karakter, senjata, dan strategi mereka.
  • Mengatasi tantangan: Mereka menghadapi rintangan dan hambatan yang mengajarkan mereka cara bertahan dan beradaptasi.
  • Mengatur diri sendiri: Mereka menetapkan tujuan dan mengelola waktu serta sumber daya mereka secara efektif.
  • Bekerja sama dengan orang lain: Permainan multipemain mengajarkan mereka pentingnya komunikasi dan kerja sama.

Jenis Permainan yang Mendorong Kemandirian

Tidak semua game diciptakan sama. Permainan yang paling efektif untuk menumbuhkan kemandirian meliputi:

  • Permainan pemecahan teka-teki: Teka-teki dan puzzle mengajarkan anak-anak untuk berpikir kritis dan menemukan solusi sendiri.
  • Permainan strategi: Game seperti catur dan Risiko mengajarkan anak-anak untuk merencanakan ke depan, membuat keputusan, dan mengambil konsekuensi dari tindakan mereka.
  • Permainan peran: RPG memungkinkan anak-anak menciptakan karakter mereka sendiri dan membuat keputusan yang memengaruhi jalan cerita.
  • Permainan simulasi: Permainan seperti The Sims mengajarkan anak-anak tentang tanggung jawab mengelola sumber daya dan kehidupan sehari-hari.

Tips Memberikan Pengalaman Bermain yang Mandiri

  • Dorong anak untuk bermain sendirian.
  • Berikan mereka game yang sesuai dengan usia dan kemampuan mereka.
  • Tetapkan batas waktu yang wajar untuk bermain game.
  • Hindari membantu mereka terlalu sering. Sebaliknya, ajukan pertanyaan bimbingan dan sarankan mereka untuk mencari solusi sendiri.
  • Rayakan kemajuan mereka dan berikan umpan balik yang positif.

Kesimpulan

Memberikan anak kesempatan untuk bermain game secara mandiri adalah kunci untuk menumbuhkan kemandirian mereka. Permainan menyediakan lingkungan unik yang mengajarkan anak-anak keterampilan berharga seperti membuat keputusan, mengatasi tantangan, dan mengelola diri sendiri. Dengan menyeleksi game dengan hati-hati dan menciptakan pengalaman bermain yang positif, orang tua dapat membantu anak-anak mereka mengembangkan kemandirian yang penting untuk kesuksesan di masa depan.

Memperkuat Kemandirian: Peran Game Dalam Mengembangkan Kemampuan Belajar Mandiri Pada Remaja

Memperkokoh Kemandirian: Peran Gim dalam Menumbuhkan Kemampuan Belajar Mandiri pada Anak Muda

Di era digital yang serba terhubung ini, kemandirian menjadi keterampilan penting yang perlu diasah pada generasi muda. Salah satu cara efektif untuk mengembangkan kemandirian pada remaja adalah melalui permainan. Gim tidak hanya memberikan kesenangan, tetapi juga dapat menjadi alat belajar yang kuat untuk menumbuhkan berbagai kemampuan yang berkaitan dengan belajar mandiri.

Peran Gim dalam Belajar Mandiri

Gim dirancang untuk menantang pemain, melatih keterampilan menyelesaikan masalah, dan mendorong eksplorasi mandiri. Hal ini selaras dengan prinsip-prinsip belajar mandiri, yang melibatkan kemampuan untuk mengatur diri sendiri, mengelola sumber daya, dan memiliki motivasi intrinsik.

1. Pengaturan Diri dan Manajemen Waktu

Gim mengharuskan pemain untuk mengelola waktu dan sumber daya mereka secara efektif. Mereka harus membuat keputusan, mengalokasikan waktu untuk tugas yang berbeda, dan melacak kemajuan mereka. Proses ini mengajarkan remaja tentang disiplin diri, prioritas, dan perencanaan.

2. Mengelola Sumber Daya dan Informasi

Gim menyediakan lingkungan yang kaya akan sumber daya dan informasi. Pemain harus menavigasi dunia gim, mencari petunjuk, dan mengakses materi pendukung untuk memecahkan masalah. Hal ini membantu mereka mengembangkan keterampilan penelitian, analisis, dan sintesis informasi.

3. Motivasi Intrinsik

Gim dapat membangkitkan rasa ingin tahu dan motivasi intrinsik pada remaja. Tantangan yang mereka hadapi, cerita yang menarik, dan hadiah yang mereka terima menciptakan siklus umpan balik positif yang mendorong mereka untuk belajar dan berusaha lebih keras.

4. Keterampilan Pemecahan Masalah

Gim memaparkan pemain pada berbagai masalah dan skenario yang membutuhkan solusi kreatif. Mereka harus berpikir kritis, menganalisis informasi, dan menguji strategi yang berbeda untuk menemukan solusi. Hal ini menumbuhkan keterampilan berpikir independen dan keuletan dalam menghadapi tantangan.

5. Kemampuan Beradaptasi dan Fleksibilitas

Gim seringkali berubah dan diperbarui, memaksa pemain untuk beradaptasi dan menyesuaikan rencana mereka. Hal ini mengajarkan remaja tentang fleksibilitas, kesiapan untuk perubahan, dan kemampuan untuk menemukan solusi alternatif.

Pilihan Gim untuk Mengembangkan Belajar Mandiri

Banyak gim yang tersedia dapat membantu mengembangkan kemampuan belajar mandiri. Beberapa yang direkomendasikan meliputi:

  • Gim strategi (misalnya, Age of Empires, Civilization)
  • Gim petualangan (misalnya, The Legend of Zelda, Super Metroid)
  • Gim teka-teki (misalnya, Portal, The Witness)
  • Gim simulasi (misalnya, The Sims, Stardew Valley)

Penting untuk mempertimbangkan usia, minat, dan tujuan pendidikan remaja saat memilih gim yang sesuai.

Bimbingan Orang Tua

Orang tua memiliki peran penting dalam memanfaatkan potensi gim untuk mengembangkan belajar mandiri pada remaja. Mereka dapat:

  • Mengawasi aktivitas bermain dan memastikan keseimbangan dalam penggunaan waktu
  • Berdiskusi tentang prinsip-prinsip belajar mandiri yang diterapkan dalam gim
  • Mendorong remaja untuk merefleksikan pengalaman bermain mereka dan mengidentifikasi keterampilan yang mereka kembangkan
  • Mendorong remaja untuk menjelajahi gim yang berorientasi pada pendidikan dan keterampilan hidup

Kesimpulan

Gim dapat menjadi alat yang ampuh untuk memperkuat kemandirian pada remaja. Dengan mendorong pengaturan diri, pengelolaan sumber daya, motivasi intrinsik, pemecahan masalah, dan kemampuan beradaptasi, gim dapat membantu menumbuhkan generasi muda yang mandiri dan tangguh. Dengan bimbingan yang tepat dari orang tua dan pendidik, gim dapat memainkan peran penting dalam mempersiapkan remaja untuk menghadapi tantangan masa depan dan menjadi pembelajar seumur hidup.

Peran Game Dalam Mendorong Kemandirian Anak

Peranan Game dalam Memicu Kemandirian Anak: Media Edukatif yang Gaul

Di era digital yang serba canggih ini, game bukan lagi sekadar hiburan. Perkembangan teknologinya menjadikan game sebagai wadah edukatif yang dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan anak. Salah satu manfaat game yang tak terduga adalah peranannya dalam menumbuhkan kemandirian anak.

Kemandirian merupakan kemampuan seorang anak untuk mengelola hidupnya sendiri, mengambil keputusan, dan menyelesaikan masalah tanpa ketergantungan pada orang lain. Dalam dunia game, anak-anak dihadapkan pada berbagai tantangan dan rintangan yang harus mereka atasi sendiri. Hal ini melatih mereka untuk menjadi individu yang tangguh, percaya diri, dan mampu berpikir kritis.

Banyak jenis game yang dapat menunjang kemandirian anak. Game strategi, misalnya, menumbuhkan kemampuan pengambilan keputusan dan perencanaan. Game petualangan mengajarkan anak untuk memecahkan masalah, berpikir logis, dan mengeksplorasi lingkungan baru. Sementara itu, game simulasi memungkinkan anak menerapkan keterampilan hidup, seperti mengelola keuangan atau membangun bisnis.

Salah satu game yang terbukti efektif dalam meningkatkan kemandirian anak adalah Minecraft. Game ini berkonsep membangun dan eksplorasi, di mana anak-anak harus mengumpulkan sumber daya, membangun tempat tinggal, dan menghadapi berbagai tantangan. Dalam Minecraft, anak-anak belajar perencanaan, kerja sama, dan kemampuan memecahkan masalah.

Selain Minecraft, ada pula game edukatif yang dirancang khusus untuk menumbuhkan kemandirian. Misalnya, aplikasi game "Toca Life World" memungkinkan anak-anak menjelajahi dunia virtual dan berinteraksi dengan berbagai karakter dan objek. Game ini mendorong anak untuk berekspresi, berpikir kreatif, dan membuat keputusan sendiri.

Tidak hanya itu, game juga dapat memberikan anak kesempatan untuk berinteraksi sosial dengan orang lain. Melalui mode multiplayer atau permainan daring, anak-anak dapat bekerja sama dan berkomunikasi dengan pemain lain, belajar tentang konsep berbagi, toleransi, dan kerja tim.

Namun, penting untuk dicatat bahwa penggunaan game sebagai media pembelajaran harus dilakukan dengan pengawasan orang tua. Orang tua perlu memastikan bahwa anak tidak berlebihan bermain game dan tetap melakukan aktivitas fisik dan sosial yang penting. Mereka juga perlu membimbing anak dalam memilih game yang sesuai dengan usia dan kemampuan mereka.

Dengan memanfaatkan game sebagai alat edukatif, orang tua dapat membantu anak-anak mereka mengembangkan kemandirian sejak dini. Permainan tidak lagi sekadar pengusir bosan, tapi juga menjadi media yang gaul dan menyenangkan untuk menumbuhkan individu-individu yang tangguh, mandiri, dan siap menghadapi tantangan hidup.

Tips Menggunakan Game untuk Mendorong Kemandirian Anak:

  • Pilih game yang sesuai dengan usia dan kemampuan anak.
  • Tetapkan batasan waktu bermain yang wajar.
  • Awasi anak saat bermain game untuk memastikan keselamatan dan meminimalkan potensi dampak negatif.
  • Diskusikan dengan anak tentang isi game dan dampaknya terhadap kehidupan nyata.
  • Dukung anak saat mereka menghadapi tantangan dalam game dan bantu mereka menemukan solusi sendiri.
  • Gunakan game sebagai kesempatan untuk mengajarkan keterampilan hidup, seperti pemecahan masalah dan pengelolaan waktu.

Peran Game Dalam Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Dan Kemandirian Anak

Peran Penting Game dalam Memupuk Rasa Percaya Diri dan Kemandirian Anak

Di era digital yang serba canggih ini, game menjadi sebuah fenomena yang kian populer dan melekat erat dengan kehidupan sehari-hari. Namun, di balik keseruannya yang tak terbantahkan, game ternyata juga menyimpan banyak manfaat positif bagi perkembangan anak-anak, salah satunya dalam menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian mereka.

Menumbuhkan Rasa Percaya Diri

Berbagai jenis game, baik online maupun offline, memiliki alur permainan yang umumnya terdiri dari tantangan demi tantangan yang harus dihadapi oleh pemain. Saat berhasil menaklukkan tantangan-tantangan tersebut, otomatis rasa percaya diri anak akan meningkat. Mereka belajar memahami bahwa mereka mampu mengatasi kesulitan dan mencapai tujuan yang mereka inginkan.

Dalam game petualangan misalnya, anak-anak akan dihadapkan pada beragam rintangan, seperti monster, jebakan berbahaya, dan teka-teki yang rumit. Dengan sabar dan tekun, mereka harus memecahkan setiap tantangan tersebut untuk melanjutkan permainan. Setiap keberhasilan yang diraih akan menjadi dorongan bagi mereka untuk terus melangkah dan meningkatkan rasa percaya diri mereka.

Memupuk Kemandirian

Banyak game yang didesain mengharuskan pemainnya untuk mengambil keputusan-keputusan sendiri. Keputusan-keputusan ini dapat memengaruhi alur permainan, baik secara positif maupun negatif. Anak-anak yang terbiasa bermain game semacam ini akan belajar bagaimana membuat pilihan dan menghadapi konsekuensinya.

Misalnya, dalam game strategi, pemain harus memilih karakter, mengatur posisi pasukan, dan menentukan taktik yang akan digunakan. Keputusan-keputusan ini akan berdampak pada hasil pertempuran. Dengan berulang kali membuat keputusan sendiri, anak-anak akan terbiasa berpikir secara mandiri dan bertanggung jawab atas pilihan mereka.

Selain itu, game juga mengajarkan anak-anak bagaimana mengatasi kegagalan. Saat kalah dalam permainan, mereka akan belajar untuk menerima kekalahan dengan lapang dada dan mencari cara untuk meningkatkan kemampuan mereka. Sifat pantang menyerah ini sangat penting dalam memupuk kemandirian dan semangat belajar mereka.

Dampak Positif pada Kehidupan Nyata

Rasa percaya diri dan kemandirian yang ditumbuhkan melalui game dapat memberikan dampak positif pada kehidupan nyata anak-anak. Anak-anak yang percaya diri cenderung lebih berani mencoba hal-hal baru, mengekspresikan pendapat mereka, dan mengambil inisiatif. Sementara itu, anak-anak yang mandiri mampu mengurus diri sendiri, menyelesaikan tugas-tugas mereka, dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Dengan memainkan game secara bijak dan terkontrol, anak-anak dapat mengembangkan keterampilan hidup yang berharga ini. Mereka akan tumbuh menjadi individu yang percaya diri, mandiri, dan siap menghadapi tantangan kehidupan di masa depan.

Tips Memaksimalkan Peran Game Positif

Agar game dapat memberikan manfaat positif secara maksimal, orang tua dan guru perlu memperhatikan beberapa tips berikut:

  • Pilih game yang sesuai usia dan minat anak: Game yang terlalu sulit atau tidak sesuai minat anak dapat membuat mereka frustrasi dan tidak termotivasi.
  • Batasi waktu bermain: Bermain game secara berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental anak.
  • Pantau aktivitas bermain anak: Awasi game yang dimainkan anak dan pastikan game tersebut aman dan sesuai nilai-nilai keluarga.
  • Jadikan game sebagai kegiatan bersama: Bermain game bersama anak-anak dapat memperkuat ikatan keluarga dan mengajarkan mereka tentang nilai-nilai kerjasama dan sportivitas.
  • Dorong anak untuk berkreasi dan mengeksplorasi: Biarkan anak-anak membuat game mereka sendiri atau mengeksplorasi berbagai platform game untuk memperluas wawasan mereka.

Dengan mengikuti tips-tips tersebut, Anda dapat membantu anak-anak Anda mendapatkan manfaat positif dari bermain game, sekaligus meminimalkan dampak negatifnya. Jadikan game sebagai alat yang efektif dalam menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian mereka, untuk mempersiapkan mereka menghadapi masa depan yang penuh tantangan.

Menumbuhkan Rasa Kemandirian Melalui Bermain Game: Mengapa Anak-anak Perlu Belajar Untuk Bertindak Dan Berpikir Sendiri

Menumbuhkan Kemandirian Lewat Bermain Game: Mengapa Anak Perlu Belajar Bertindak dan Berpikir Sendiri

Di era serba digital ini, bermain game bukan lagi sebatas hiburan semata. Tak sedikit orang tua yang mengkhawatirkan dampak negatif game terhadap anak. Namun, tahukah Anda bahwa bermain game juga bisa menjadi sarana ampuh untuk mengembangkan rasa kemandirian pada anak?

Pentingnya Kemandirian bagi Anak

Kemandirian merupakan kemampuan seseorang untuk bertindak dan berpikir sendiri, tanpa harus mengandalkan orang lain. Kemampuan ini sangat penting bagi anak untuk menghadapi tantangan hidup di masa depan. Anak yang mandiri lebih percaya diri, bertanggung jawab, dan mampu mengambil keputusan secara tepat.

Bermain Game sebagai Media Belajar

Bermain game memberikan kesempatan bagi anak untuk:

  • Memecahkan Masalah: Di dalam game, anak dihadapkan pada berbagai masalah dan rintangan. Untuk menyelesaikannya, mereka harus berpikir kreatif dan mencari solusi sendiri.
  • Mengambil Keputusan: Anak belajar mempertimbangkan berbagai pilihan dan membuat keputusan berdasarkan konsekuensinya.
  • Mengatasi Kegagalan: Game juga mengajarkan pentingnya menerima kegagalan dan mencari cara baru untuk menang.
  • Mengatur Diri Sendiri: Anak belajar mengelola waktu, sumber daya, dan emosi mereka sendiri saat bermain game.

Jenis Game yang Mendukung Kemandirian

Tidak semua game cocok untuk menumbuhkan kemandirian pada anak. Pilihlah game yang:

  • Membutuhkan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
  • Menekankan keterampilan berpikir kritis
  • Memfasilitasi interaksi sosial
  • Memberikan ruang untuk kreativitas dan eksplorasi

Contoh Game yang Cocok

  • Game puzzle: seperti Sudoku, Teka Teki Silang, atau game mencocokkan objek
  • Game strategi: seperti catur, monopoli, atau game membangun kota
  • Game petualangan: seperti Minecraft, The Legend of Zelda, atau Super Mario Odyssey
  • Game simulasi: seperti The Sims, Farmville, atau rollercoaster Tycoon

Tips untuk Mendorong Kemandirian Lewat Game

  • Biarkan Anak Bermain Secara Mandiri: Hindari membantu atau mengarahkan anak terlalu sering. Beri mereka kesempatan untuk belajar dan menemukan solusi sendiri.
  • Diskusikan Keputusan Mereka: Setelah anak bermain, ajak mereka berdiskusi tentang keputusan yang mereka ambil dan alasan di baliknya. Ini membantu mereka merefleksikan tindakan mereka.
  • Pujilah Kemajuan Mereka: Akui dan pujilah upaya anak dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan yang tepat. Hal ini dapat memotivasi mereka untuk lebih mandiri.
  • Tetapkan Batasan yang Wajar: Batasi waktu bermain game untuk mencegah kecanduan. Pastikan anak juga terlibat dalam aktivitas lain, seperti belajar, berolahraga, atau bersosialisasi.

Kesimpulan

Bermain game dapat menjadi sarana yang efektif untuk menumbuhkan rasa kemandirian pada anak. Dengan memilih game yang tepat dan mendorong mereka untuk bermain secara mandiri, orang tua dapat membantu anak-anak mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan. Hal ini akan mempersiapkan mereka untuk menjadi individu yang mandiri dan sukses di masa depan.

10 Game Simulasi Kehidupan Yang Mengajarkan Kemandirian Pada Anak Laki-Laki

10 Game Simulasi Kehidupan yang Mengajarkan Kemandirian pada Anak Laki-laki

Dalam era serba digital ini, gadget dan teknologi menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Tak terkecuali bagi anak-anak, termasuk anak laki-laki. Meski teknologi menawarkan banyak manfaat, namun orang tua tetap perlu mengawasi penggunaannya dan mengarahkan anak pada konten yang bermanfaat. Salah satunya adalah game simulasi kehidupan yang bisa mengajarkan anak tentang kemandirian.

Game simulasi kehidupan menawarkan pengalaman bermain yang imersif, di mana pemain berperan sebagai karakter dalam dunia virtual. Melalui game ini, anak laki-laki dapat belajar tentang aspek-aspek penting dalam kehidupan, seperti mengelola keuangan, membangun hubungan, dan membuat keputusan. Berikut adalah 10 game simulasi kehidupan yang direkomendasikan untuk mengajarkan kemandirian pada anak laki-laki:

1. The Sims

Game legendaris yang satu ini memungkinkan pemain untuk menciptakan dan mengontrol karakter virtual yang melakukan aktivitas sehari-hari, seperti bekerja, berkeluarga, dan membangun rumah. The Sims memberikan pengalaman simulasi kehidupan yang komprehensif dan mengajarkan anak tentang pentingnya keseimbangan dalam hidup.

2. Minecraft

Game petualangan berbasis blok ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajarkan anak tentang pemecahan masalah, kreativitas, dan kerja sama. Dalam Minecraft, anak-anak harus mengumpulkan sumber daya, membangun tempat tinggal, dan menghadapi tantangan untuk bertahan hidup.

3. Stardew Valley

Game pertanian yang menawan ini mengajak pemain untuk mengelola sebuah lahan pertanian. Anak laki-laki dapat belajar tentang pertanian, peternakan, dan berinteraksi dengan penduduk desa. Stardew Valley mengajarkan tentang nilai kerja keras dan pentingnya membangun hubungan.

4. Animal Crossing: New Horizons

Game sosial ini memungkinkan pemain untuk membuat pulau mereka sendiri, mendekorasinya, dan berinteraksi dengan hewan-hewan lucu. Animal Crossing mengajarkan tentang desain interior, mengelola sumber daya, dan membangun komunitas.

5. Terraria

Mirip dengan Minecraft, Terraria adalah game petualangan berbasis blok dengan elemen aksi 2D. Pemain harus mengeksplorasi dunia, membangun rumah, dan melawan monster. Terraria mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, kreativitas, dan ketekunan anak.

6. RollerCoaster Tycoon

Game manajemen ini memungkinkan pemain untuk membangun dan mengelola taman hiburan mereka sendiri. RollerCoaster Tycoon mengajarkan tentang bisnis, pengambilan keputusan, dan manajemen keuangan.

7. Planet Coaster

Game simulasi taman hiburan lain yang lebih canggih dari RollerCoaster Tycoon. Planet Coaster menawarkan pengalaman simulasi yang lebih realistis, mengajarkan anak tentang desain, teknik, dan manajemen.

8. House Flipper

Game renovasi rumah ini memungkinkan pemain untuk membeli, merenovasi, dan menjual rumah. House Flipper mengajarkan tentang perbaikan rumah, desain interior, dan manajemen keuangan.

9. Farming Simulator

Game pertanian yang realistis ini memberi pemain pengalaman autentik mengelola pertanian modern. Farming Simulator mengajarkan tentang pertanian, mesin pertanian, dan pengelolaan keuangan.

10. My Time at Portia

Game simulasi kehidupan yang berlatar di kota yang sedang berkembang. Pemain berperan sebagai seorang pembangun yang harus mengumpulkan sumber daya, membangun bengkel, dan menyelesaikan tugas untuk penduduk kota. My Time at Portia mengajarkan tentang manajemen waktu, kreativitas, dan pembangunan komunitas.

Game simulasi kehidupan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga bermanfaat dalam mengajarkan anak laki-laki tentang kemandirian. Melalui pengalaman bermain, anak-anak dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, manajemen uang, dan kemandirian. Jadi, jangan ragu untuk memperkenalkan game-game ini kepada anak-anak Anda yang masih dalam masa tumbuh kembang. Ada baiknya juga jika orang tua mendampingi anak saat bermain untuk membantu mengarahkan dan mendiskusikan pelajaran yang bisa dipetik dari game tersebut.